Berita & Artikel

Home / Berita


Nov 21, 2024 / Lain-lain
Copy Link

Waktu, Amal dan Kesempatan

Waktu, Amal dan Kesempatan
Oleh : KH. Pujiono, S.Si, MM.

اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal ". (QS. Ali Imran: 190)

    Waktu memiliki tiga karakter. Kita semua hampir terjebak dalam rutinitas keseharian yang terasa tidak berkesudahan. Pertama, waktu tidak bisa di ulang. Waktu terus berlalu tak akan mungkin kembali. Sekali melangkah maju kedepan pantang bagi "Sang Waktu" untuk mundur kebelakang. Orang yang tidak menggunakan waktu dengan baik maka besiap-siaplah waktu yang akan melindas kita.

لَنْ تَرْجِعَ الأَياَّمُ الَّتِيْ مَضَتْ "

"Tidak akan pernah kembali hari-hari (waktu) yang telah berlalu." [Maqalah]"
    Ini adalah peringatan bagi siapa saja untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Waktu terus mengalir, umur terus berkurang. Melewatinya secara sia-sia tak akan dapat terlunasi selamanya. Hari Senin barangkali akan datang lagi pada minggu-minggu berikutnya, namun Senin hari ini dan yang sudah lewat tak akan pernah terulang kembali. Itulah mengapa waktu diibaratkan seperti pedang; bila tak pandai menggunakannya ia akan melukai pemiliknya.

“Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah)

Kedua, waktu adalah pedang. Waktu ada batas kadaluarsanya. Begitu juga dengan usia kita ada batasnya. Banyak orang diberi usia panjang namun tidak menjamin orang tersebut bisa memanfaatkannya dengan baik. Semua orang sadar bahwa jika tidur kita rata-rata 8 jam perhari maka saat kita diberi usia 60 tahun maka tidur kita ika diakumulasi 20 tahun. Oleh karena itu sadar kita hanya 40 tahun. Jika tidak dimanfaatkan dengan baik maka tentu kita akan me jadi orang yang merugi. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُ

"Dua nikmat yang banyak manusia tertipu di dalam keduanya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang." (HR Bukhari, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Ketiga, waktu adalah peluang.  Waktu dan Prasasti dan prestasi yang kita tanam. Peluang untuk kita isi dengan amal-amal terbaik. 
Sebagai kepala sekolah tentu akan lebih baik jika kita mampu neninggalkan warisan terbaik. Mewariskan sistem menejemen sekolah, SOP yang baik, dan Sumber Daya Manusia yang berkualitas.

إِنَّا نَحْنُ نُحْىِ ٱلْمَوْتَىٰ وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا۟ وَءَاثَٰرَهُمْ ۚ وَكُلَّ شَىْءٍ أَحْصَيْنَٰهُ فِىٓ إِمَامٍ مُّبِينٍ

"Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh mahfudz)" (QS. Yasin : 11)
Masih ada kesempatan. Oleh karena itu mari kita buat  "monumen pahala". Pahala yang akan terus mengalir walau kita sudah tiada.
Ada 7 monumen pahala yang bisa kita wujudkan, yaitu;
1) Guru yang ikhlas mengajarkan ilmu
2) Menanam pohon
3) Membuat Sumur 
4) Membuat Irigasi
5) Bangun mesjid/sekolah
6) Mewariskan mushaf/buku
7) Anak yang sholeh


Sumber:http://www.sdm7bdg.sch.id/beritadetail/Waktu,+Amal+dan+Kesempatan


Penulis : Iwan Kurniawan, M.Ag.

0 Komentar

Komentar